12 September 2025 - 00:53
Source: ABNA
Puluhan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Berdarah di Republik Demokratik Kongo Timur

Bagian timur Republik Demokratik Kongo sekali lagi menyaksikan pembantaian berdarah; setidaknya 60 orang tewas dalam serangan oleh kelompok bersenjata sekutu ISIS di desa Natwiya.

Menurut kantor berita internasional Ahlul Bayt (a.s.) - Abna - setidaknya 60 warga sipil tewas dalam serangan mematikan oleh orang-orang bersenjata yang berafiliasi dengan kelompok "Pasukan Demokratik Sekutu" (ADF) yang bersekutu dengan ISIS, di desa "Natwiya" di provinsi "Kivu Utara" di Republik Demokratik Kongo timur.

Menurut Kolonel Alain Kiwiva, administrator di wilayah Lubero, pembantaian itu terjadi tepat setelah upacara pemakaman penduduk desa, dan jumlah korban kemungkinan akan terus meningkat.

Salah satu korban selamat menjelaskan kepada Associated Press bahwa sekitar 10 penyerang bersenjatakan parang memaksa orang-orang untuk berkumpul di satu tempat dan kemudian menyerang mereka. Dia mengatakan bahwa dia pingsan di tengah teriakan para korban dan berhasil selamat.

Serangan Kedua

Dalam insiden terpisah, aktivis sipil melaporkan kematian setidaknya 18 orang dalam serangan lain oleh kelompok yang sama di wilayah Beni di Kivu Utara.

"Claude Musafoli", seorang aktivis hak asasi manusia setempat, mengumumkan bahwa mayat para korban telah dipindahkan ke kota Oicha dan banyak dari mereka menunjukkan tanda-tanda mutilasi akibat luka tajam. Dia meminta masyarakat untuk datang dan mengidentifikasi kerabat mereka.

Peningkatan Kekerasan Meskipun Ada Operasi Bersama

Kelompok "Pasukan Demokratik Sekutu" beroperasi di perbatasan Kongo dan Uganda dan bersumpah setia kepada ISIS pada tahun 2019. Meskipun ada operasi gabungan antara tentara kedua negara, kelompok ini terus membantai warga sipil.

Pada Juli lalu, kelompok ini melakukan dua serangan besar di provinsi Ituri: satu di sebuah gereja di kota Komanda yang menewaskan 34 orang dan satu lagi di wilayah Irumu yang menewaskan 66 orang.

Kekosongan Keamanan dan Pemanfaatan oleh Kelompok Bersenjata

Bagian timur Kongo sedang berjuang dengan banyak konflik; termasuk pertempuran tentara pemerintah dengan gerakan pemberontak "M23" yang didukung oleh Rwanda. Kondisi ini telah menyebabkan penarikan pasukan pemerintah dari beberapa desa perbatasan dan menciptakan kekosongan keamanan.

"Volker Turk", Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, memperingatkan bahwa kelompok ADF telah memanfaatkan kekosongan ini untuk memperluas jangkauan serangannya.

Your Comment

You are replying to: .
captcha